Kamis, 18 Juni 2015

Sebelas Permintaan Anak Tak Terucap

     Saya suka sekali menyimpan kartu-kartu ucapan. Entah itu kartu ucapan selamat atas pernikahan, kartu ucapan selamat atas kelahiran anak-anak saya, kartu ucapan selamat ulang tahun, dsb. Walaupun tidak ditulis di atas kartu yang cantik melainkan hanya di atas kertas yang digunting seadanya pun tetap saya simpan.Bagi saya,kartu-kartu tersebut adalah doa yang abadi.Membacanya ulang, juga membuat saya kembali merasakan kebahagiaan kala itu :)


     Ketika saya sedang bersiap-siap pindah rumah, saya menemukan kembali kartu-kartu ucapan yang berharga itu. Harta karun terpendam :D Saya pun membaca ulang satu persatu. Ah, jadi teringat perasaan saya ketika menimang buah hati  untuk yang pertama kalinya. Membaca doa-doa yang ditulis di atas kertas, membuat saya introspeksi kembali dengan peran saya sebagai ibu. Saya juga dipaksa mengingat kembali, mimpi saya untuk menjadi ibu yang hebat bagi anak-anak saya. 


     Sudah hampir 6 tahun berlalu, dan saya bukanlah ibu yang sempurna. Kadang rasa lelah membuat saya jadi pribadi penuh emosi. Lalu sebuah kartu ucapan pemberian salah satu Om saya, menjadi peringatan bagi saya.



Sebelas Permintaan Anak Tak Terucap


  1. Cintailah aku sepenuh hati.
  2. Aku ingin jadi diri sendiri, maka hargailah aku.
  3. Cobalah mengerti aku dan cara belajarku.
  4. Jangan memarahiku di depan orang lain.
  5. Jangan bandingkan aku dengan kakak dan adikku.
  6. Usiaku makin bertambah, maka jangan selalu menganggapku sebagai anak kecil.
  7. Biarlah aku mencoba, lalu beritahu jika aku salah.
  8. Jangan membuat aku bingung, maka tegaslah padaku.
  9. Jangan ungkit-ungkit kesalahanku.
  10. Ayah dan Bunda, jangan lupa. aku adalah fotocopymu.
  11. Aku adalah ladang pahala bagimu. 


Rabu, 15 April 2015

Salon

Bunda   : Yah, Ayah koq nggak pernah kasih Bunda uang lagi buat nyalon?

Ayah     : Lha, kalau mau ke salon tinggal bilang aja. Nanti Ayah kasih uangnya.

Beberapa hari kemudian, di suatu pagi, sebelum Ayah berangkat kerja.

Ayah     : Memangnya untuk ke salon, Bunda perlu berapa?

Bunda   : Kok Ayah nyuruh-nyuruh Bunda untuk ke salon sich? Memangnya Bunda udah jelek sampe disuruh nyalon segala?!

Ayah     : ????

#Edisi_happy_family

Ya, itu memang satu dari kekonyolan saya... Itu masih nggak sadar saya bilang begitu. Masih ngomel-ngomel aja sampe si Ayah pergi kerja. Malemnya, sambil makan dia bilang, "Bukannya Bunda sendiri yang waktu itu minta duit buat ke salon?" Owh..haha..baru deh realize...Ampuuun dahhh. #tepok jidat