Berikut naskahnya ^_^
**
Kantung Belanja
Ala Ruli
Oleh: Vina Maria. A
Di sebuah rumah di Kabupaten Humbang
Hasundutan, Sumatra Utara, tepatnya di Dolok Sanggul, Ruli dimintai tolong oleh
ibunya yang dipanggil Inong.
“Ruli, bisa tolong belikan telur di
warung?,” pinta Inong yang tengah menyetrika baju.
Setelah diberi uang oleh Inong, Ruli
bersiap pergi.
“Lho, Ruli tidak bawa kantong sendiri?”
tanya Inong.
“Ruli, kan, membeli telurnya di warung
bukan di minimarket. Di warung Amang Tagor, kantung belanjaan masih gratis,
kok, Inong,” jawab Ruli.
Inong menggeleng, “Bagaimana sampah
plastik akan berkurang jika begitu.”
Ruli pun berbalik ke dapur, mencari
kantung-kantung kain yang dibeli Inong sebagai pengganti kantung plastik. Tapi
tidak ada satu pun.“Inong, kantung kainnya tidak ada semua,” sahut Ruli.
“Ah, Inong lupa. Satu dibawa Among untuk
menyimpan baju ganti, sisanya di tetangga waktu bagi-bagi oleh-oleh kemarin.”
Inong memandang sekeliling. “Nah, pakai
ini saja.” Inong menyodorkan sebuah baskom ke tangan Ruli lalu kembali menyetrika
baju.
Ruli bengong. Apa kata teman-temannya
nanti jika melihatnya membawa telur dalam baskom. Untuk membawanya pun butuh
kedua tangan. Tapi perintah Inong tidak bisa ditolerir, apalagi maksud Inong
benar. Ruli pun ngeri melihat berita di televisi mengenai sampah plastik. Toh,
letak warung Amang Tagor tidaklah jauh.
Ah, Ruli punya ide supaya mudah membawa
baskom berisi telur itu. Ruli buru-buru masuk ke kamar Inong dan dengan asal,
Ruli menarik sehelai kain dari dalam lemari.
Sesampainya di warung, Ruli baru tahu
jika yang diambilnya ternyata kaus milik Among. Untung saja Among berbadan
besar. Ruli menaruh baskom berisi telur di tengah kaus dan mengikat setiap
sudutnya. Ruli pun dengan mudah membawanya.
Pelan-pelan Ruli memasuki rumah dan
bergegas menuju dapur. Di dapur ternyata ada Inong yang sedang minum.
Inong melihat tentengan di tangan Ruli.
“Maaf, Inong. Sebenarnya Ruli hendak
mengambil kain, tapi yang terambil malah kaus Among,” ucap Ruli pelan.
“Tapi ide kamu hebat, Ruli. Kaus
dijadikan tas.” Inong tersenyum.
Mendengar perkataan Inong, Ruli teringat
dengan artikel yang dibacanya di mading sekolah. Artikel tentang membuat tas
dari kaus bekas tanpa dijahit.
Ruli segera mengeluarkan kaus bekas
miliknya dan menggunting kedua lengannya. Bagian bawahnya pun digunting hingga
berumbai-rumbai. Lantas rumbai-rumbai itu diikat hingga menyatu. Tas daur ulang ala Ruli pun jadi.
“Wah, sekarang Inong tidak perlu lagi
membeli kantung kain,” seloroh Inong disusul dengan tawa mereka berdua. (selesai)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar